Pengertian & Prinsip Perakitan 2. Metode perakitan. 3. Macam dan jenis perakitan. 4. Sistem Perakitan Manual 5. Stasiun kerja Perakitan 6. Sistem Kerja Pengangkutan 7. Menggandakan dengan bermacam variasi produk 8. Sistem Perakitan Alternatif. C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui Pengertian & Prinsip Perakitan 2. Untuk Mengetahui Metode perakitan. 3. C. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar. E. Metode Perakitan secara individual. 3. Bagian dari keseluruhan pekerjaan dalam proses perakitan diistilahkan dengan ….. 4. Jarak waktu antar produk yang dapat dihasilkan pada lintasan merupakan pengertian dari….. 5. Prinsip dari metode bobot posisi, yaitu ….. 6. Melaksanakan tugas 3.15 Mengevaluasi kese-spesifik dengan suaian hasil produk menggunakan alat, dengan rancangan informasi, dan prose- 4.13 Melakukan perakitan dur kerja yang lazim produk barang/jasa dilakukan serta me- 4.14 Melakukan peng-mecahkan masalah ujian produk barang-sesuai dengan semua /jasa bidang keahlian 4.15 Melakukan pemerik 14. Tahap akhir dalam kegiatan desain produk adalah a. Membuat sketsa bentuk produk b. Melakukan pengawasan produksi c. Membuat gambar kerja d. Membuat perancanaan desain produk e. Mengawasi standar dan spesifikasi desain 15. Pada saat proses produksi diketahui terdapat barang yang cacat, tindakan produsen seharusnya a. Mengemas barang Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. 0% found this document useful 0 votes7 views4 pagesDescriptionpengertian perakitan produkOriginal TitleMETODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes7 views4 pagesMetode Perakitan Produk Barang/jasaOriginal TitleMETODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASAJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Metode Perakitan Barang dan Jasa Perakitan barang dan jasa adalah untuk metode perakitan yang dapat ditukar tukar, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain. Langkah akan berbeda pada metode perakitan yang lain Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu barang yang mempunyai fungsi perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan yakni 1. Metode perakitan dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik massal dan sudah distandarkan ISO dan standar lainnya. Pada metode ini waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen sejenis di pasaran, namun kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. 2. Metode Perakitan dengan pemilihan. Pada metode ini komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang memiliki pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. 3. Metode Perakitan secara individual. Dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Maka langkah pengerjaannya ialah salah satu komponen yang berpasangan kita selesaikan terlebih dahulu, lalu pasangan lainnya menyusul dengan patokan ukuran dari komponen pertama. Simak lebih lanjut di A. Pengertian Perakitan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Perakitan Produk Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut, diantaranya Metode Perakitan yang Dapat Ditukar-tukar Pada metode ini, bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karna bagian tersebut dibuat suatu pabrik secara massal dan sudah di standarkan, baikan menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Perakitan dengan Pemilihan Pada metode ini, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. Perakitan secara Individual Pada metode ini, pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Karena dalam pengerjaannya harus berurutan bergantung bagian yang sebelumnya. C. Jenis-jenis Perakitan Ada beberapa macam jenis perakitan yang bergantung dari produknya, yaitu sebagai berikut Perakitan Manual, yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau otomatis, yaitu perakitan yang dikerjakan dengan system otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih perakitan tunggal, yaitu perakitan dengan produk hanya dengan satu perakitan produk seri, adalah jika perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. D. Pengelompokkan Alat dan Bahan Pengelompokkan alat berdasarkan penggunaannya, yaitu Peralatan yang digunakan secara yang sekali pakai langsung yang hanya beberapa kali pakai lalu yang digunakan sewaktu-waktu peralatan pendukung dan pelengkap Peralatan yang harus diklasifikasi dalam perakitan produk agar berjalan dengan lancar serta baik dan tanpa ada hambatan harus disiapkan, ai antaranya Peralatan utama, alat yang terkait langsung dengan perakitan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. E. Bahan Produksi Bahan produksi dikelompokkan, yaitu Bahan primer, bahan utama dalam pembuatan produk yang tidak bisa digantikan dengan bahan sekunder, bahan yang bisa diganti dengan bahan lainnya jika bahan yang diperlukan tidak tersier, bahan pelengkap yang diperlukan namun tidak begitu penting kalaupun tidak ada bahannya. Utama dan Bahan Pendukung Bahan baku Bahan baku adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan suatu produk, dimana bahan tersebut diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain. Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri membagi jenis bahan baku, yaitu sebagai berikut Bahan baku langsung Direct Material yaitu bahan baku dari barang jadi yang baku tidak langsung Indirect Material yaitu bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang dibuat. Adapun kriteria dari bahan baku, meliputi Fungsi jika bahan tidak tersedia maka produk tidak dapat dihasilkan atau tidak dapat memiliki porsi yang lebih dominan daripada bahan yang Penolong Bahan penolong merupakan barang yang dimanfaatkan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang dihasilkan. Kriteria bahan penolong meliputi segi Fungsi tanpa adanya bahan ini, produk masih bisa dihasilkan, meskipun hasil jadi tidak sesuai dengan harapan dan memiliki porsi yang kecil dari keseluruhan bahan yang dipakai. G. Alat Bantu Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. H. Standar Alat dan Bahan yang Digunakan seorang wirausaha harus bisa menyusun daftar peralatan bahan produksi apa saja yang dibutuhkan secara tepat dan akurat agar ketika perakitan berjalan dengan lancer dan baik. Menerapkan Metode Perakitan Produk Barang/Jasa KD Metoda Perakitan Produk Barang/Jasa

metode perakitan produk barang jasa